Kamis, November 20, 2008

Pengertian Sistem Operasi

Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi
Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.
Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti itu disebut sebagai Multi-tasking Operating System. Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS
Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7 (Seven) yang akan dirilis pada tahun 2009, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)).
2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard).

Pemanfaatan Energi Nuklir

Dewasa ini, telah lebih dari satu abad berlalu sejak manusia mengenal pengetahuan tentang nuklir. Sepanjang era tersebut, para ilmuwan telah melakukan berbagai penemuan penting dalam bidang ini, terutama yang terkait dengan pemanfaatan nuklir untuk berbagai hal yang positif bagi umat manusia. Namun demikian, dalam opini umum, energi nuklir masih terus identik dengan sesuatu yang berbahaya, merusak, dan menghancurkan. Opini negatif ini bukannya tanpa alasan, karena dalam penggunaan teknologi nuklir untuk pertama kali di dunia, umat manusia menyaksikan hancurnya dua kota, Nagasaki dan Hiroshima, akibat bom atom.
Secara sederhana, nuklir adalah sebutan bagi energi yang dilepaskan oleh reaksi penggabungan (fusi) atau pembelahan (fisi) inti atom. Agar terjadi reaksi fisi, kita memerlukan material, yaitu uranium. Namun, uranium yang tersedia di alam harus mengalami proses yang dikenal dengan istilah “pengayaan” atau “enrichment”. Proses pengayaan uranium untuk membangkitkan tenaga nuklir hanya diperlukan sebesar 5%. Namun, secara teoritis, jika sebuah negara mempunyai instalasi atau pabrik yang dapat memperkaya uranium alami menjadi uranium diperkaya sampai dengan 5%, secara teoritis negara tersebut juga mampu dengan teknologi atau instalasi yang sama untuk memperkaya uranium sampai di atas 90%. Uranium dengan pengayaan di atas 90% inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah negara untuk memproduksi senjata nuklir.
Di antara pemanfaatan nuklir bertujuan damai yang terpenting adalah untuk memproduksi listrik. Salah satu problema besar dunia dewasa ini adalah penyediaan energi. Persediaan bahan bakar fosil seperti minyak, minyak, gas, dan batu bara dalam waktu dekat akan habis. Selain itu, bahan bakar fosil menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Masalah ini bisa terselesaikan dengan memproduksi listrik dari energi nuklir.
Kedokteran adalah salah satu bidang ilmu yang memanfaatkan energi nuklir. Dewasa ini, dalam usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit, rumah sakit-rumah sakit umumnya sudah memanfaatkan teknologi nuklir. Pelayanan kedokteran nuklir memanfaatkan radionuklida buatan untuk tujuan diagnostik, pengobatan dan penelitian. Dengan memanfaatkan radiofarmaka dapat diperoleh informasi yang didasarkan atas perubahan-perubahan fisiologik maupun biokimiawi yang terjadi di dalam organ yang diperiksa pada tingkat sel maupun molekuler.
Penyakit kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang bisa disembuhkan melalui teknologi nuklir. Teknik kedokteran nuklir telah digunakan secara luas untuk mendiagnosa dan menentukan lokasi dari kanker primer penyebarannya. Karena tingkat sensitivitasnya yang cukup tinggi, maka teknik ini sering digunakan untuk menentukan derajat penyakit kanker dan pemantauan keberhasilan suatu pengobatan. Beberapa jenis kanker juga dapat disembuhkan dengan menggunakan teknologi nuklir. Dengan teknologi nuklir, para dokter dapat mendeteksi beberapa jenis kanker dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Selain itu, kedokteran nuklir juga mampu mendeteksi adanya kekambuhan penyakit kanker.
Selain untuk mendeteksi kanker, teknologi nuklir juga sangat membantu dalam penyembuhan penyakit jantung. Teknologi nuklit memiliki kemampuan dalam mendiagnosis dan menentukan prognosis penyakit jantung koroner. Secara umum teknik kedokteran nuklir dalam bidang kardiologi (penyakit jantung) menggunakan kamera gamma yang dapat digunakan untuk menilai fungsi jantung secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, dapat pula dilakukan penilaian fungsi jantung secara global maupun regional.
Selain itu, nuklir juga bermanfaat dalam bidang pengawetan produk peternakan dan produk makanan. Melalui teknologi nuklir, serangga, bakteri, virus, maupun mikroba yang terdapat dalam produk ternak, seperti susu dan produk makanan lain, dapat dimusnahkan sehingga produk tersebut menjadi tahan lama. Dari semua uraian kami tadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi nuklir sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia selama digunakan secara positif, dan bukan digunakan untuk memproduksi senjata pembunuh massal